Saturday, October 31, 2009

Mereka Panggil Saya Tai Lincung

Sebuah pertemanan tidak lengkap jika tidak saling memberi nama panggilan. Itulah yang terjadi pada saya, mengenal dunia baru membuat saya mengenal berbagai kata unik sebagai panggilan, salah satunya adalah tai lincung (selanjutnya ditulis te'lincung). Anehnya kata-kata itu digunakan untuk memanggil saya, dan saya hanya merasa santai dan tidak masalah dengan penyematan kata itu (bodoh memang). Entah darimana dan mengapa kata itu bisa dipatenkan untuk saya. Memang terdengar kurang sopan dan tidak beretika jika mendengar kata te'lincung itu namun seiring perjalanan pendewasaan pemikiran, saya mengubah kata itu di otak saya menjadi The Leant Young. Sedikit memaksa memang tapi saya berusaha mengartikannya sebagai hal yang positif yaitu Sandaran Muda, dan itu berarti saya adalah calon-calon pilar baru yang akan jadi sandaran setiap orang. Dan memang saya harapkan demikian dapat menjadi pengubah dan pemikir baru untuk keadaan yang lebih baik demi banyak orang yang memberi saya kepercayaan dan juga untuk mereka yang berpandangan miring.

Seperti yang sudah saya katakan saya tidak keberatan mereka memanggil saya seperti itu karena saya selalu berusaha mengubah mindset saya dari melihat satu sisi menjadi ribuan sisi, dimana selalu ada hal baik didalam hal jelek. Seperti halnya bermain rubiks yang kini sedang saya  geluti, saya berusaha melihat dan memutarnya tidak dengan sudut dan putaran yang sama, karena jika tidak begitu maka setiap warna tidak akan mencapai kesempurnaan. Rubiks adalah cerminan kehidupan kita saya rasa karena banyak hal-hal kecil sebagai masalah yang harus dipecahkan dengan melihat masalah itu dari sisi yang berbeda, begitu pula yang terjadi ketika bermain rubiks, terlalu banyak kotak dan warna yang berbeda yang harus disatukan dengan cara melihat setiap kotak kecil dan setiap warna, bukan satu warna dan tertitik pada satu pusat. Sama seperti kata te'lincung yang sudah pasti dianggap hal yang tidak pantas saya terima sebagai panggilan saya maka saya berusaha untuk mengubahnya dan lebih menekankan kata baru yang lebih sempurna itu sebagai maksud dari mereka memanggil saya yaitu The Leant Young (-sandaran muda-), karena saya percaya dari semua panggilan, hinaan, makian, sahutan, dan kejadian apapun itu semua ada makna yang lebih baik dan tidak 100% memiliki makna jelek. Bagaimana kita mendapatkan makna baik itu, ? ya dengan cara kita memutar otak dan melihat dari ribuan sisi yang tersembunyi dan menyatukannya menjadi lebih baik, melakukan terobosan baru dan membuat ubahan yang lebih diterima otak kita sebelum kita langsung berpandangan jelek.
Menurut saya orang yang berpandangan miring setiap kali hal jelek terjadi di depan mata mereka adalah orang-orang yang belum menseting otak mereka untuk melihat dan menentukan pendapat dari sisi yang berbeda. Secara alamiah pendapat selalu muncul dari pandangan pertama memang tidak dapat disanggah tapi secara pemikiran, pendapat harusnya dicerna dan dikaji dengan berbagai pilihan yang rumit dan berbeda seperti proses menyamakan tiap sisi rubiks dengan menyatukan warnanya. Saya yakin ketika saya mengenal dunia yang berbeda lainnya (dunia nyata sebagai kuli tinta) nanti saya akan mempunyai pemikiran yang semakin mantap seperti setiap orang yang dengan mantapnya mengatakan tomat sebagai buah bukan sayur, dan kacang tanah sebagai buah bukan umbi, dan memiliki pemikiran yang rumit seperti setiap orang yang dengan rumitnya menentukan ayam atau telur yang lebih dahulu.


regrads,

The Leant Young (te'lincung)

Thursday, October 22, 2009

Peran Pembantu : Kesempatan Untuk Membanggakan

Hidup adalah sebuah kesempatan, namun banyak orang yang mengisi hidupnya dengan mengutamakan persepsi mereka sehingga kesempatan besar pun jadi tidak terlihat ketika mereka dihadapkan dengan intervensi persepi yang sudah mendarah daging. Kesempatan untuk membuat perubahan menjadi kecil, dan hanya memenuhi hidupnya dengan segala persepsi negatif dan pandangan miring tanpa ingin membantu.

Manusia diciptakan berkoloni dan hal itu mewajibakan mereka untuk mengagungkan koloni mereka, agar lebih menonjol dan tidak kalah saing dengan koloni lain. Tapi banyak hal yang melunturkan sikap mengagungkan itu salah satunya persepsi yang memang tidak dapat di lepaskan dari pandangan, pikiran, dan ucapan manusia. Memang akan terlihat munafik jika tangan melakukan apa yang mulut katakan tidak baik. Tapi akan terlihat dewasa dan berjiwa pemenang jika tangan dapat melakukan hal yang terbaik bagi koloni walaupun mulut berkata tidak. Hidup untuk koloni lebih bermanfaat dibanding hidup untuk pemikiran entah apapun perannya baik sebagai aktor utama, sutradara, produser, kru, atau bahkan peran pembantu yang dapat memantapkan sebuah seting keadaan. Tidak akan ada pencahayaan yang bagus,dan sound yang menderu jika tidak ada penggulung kabel, peran kecil terbukti sangat berperan dalam hal ini.
Tidak semua koloni yang terbentuk langsung berada pada keadaan di atas angin, beberapa diantaranya sedang merangkak menapaki setiap level untuk mencapai posisi yang berdampak besar bagi setiap koloni lainnya. Dibutuhkan seorang pelopor untuk berada di bagian paling depan sebagai ujung tombak. Bagai angsa-angsa yang berpindah tempat, hanya ada satu angsa yang diposisikan paling depan dan yang lainnyaberada di sisi kanan dan kiri untuk menstabilkan keadaan agar dapat sampai pada titik pendaratan yang memberikan keuntungan untuk semua angsa. Peran kecillah yang ada pada posisi itu, untuk mengasah setiap ujung tombak, memberi semangat ketika pelopor jatuh, menjaga arah dan mendampingi sebelum sampai pada tujuan, dan yang pasti mendukung dengan semangat yang sama dengan yang dimiliki seorang pelopor.
Seorang pelopor lahir dari koloni yang sama dengan para peran pembantu, lahir untuk tujuan bersama, lahir untuk melayani peran pembantu, dan lahir demi keagungan koloni. Inilah yang membuat para pemeran pembantu harus mengenyampingkan setiap persepsinya untuk memenangkan sebuah kesempatan, mengambil kesempatan untuk dapat turut serta sebagai peran pembantu yang aktif untuk memberi kebanggaan. Bukan sebagai peran pembantu pasif yang hanya dapat menjadi penonton di depan panggung bukan pekerja di balik panggung. Namun ikut tertawa dan hanya menikmati saja dengan posisi duduk tanpa melakukan perpindahan dan pekerjaan kecil untuk membuktikan peran diri sesungguhnya.
Yang dibutuhkan oleh koloni adalah seorang pelopor dan para peran pembantu yang mau bersama-sama membuat kebanggaan, mengenyampingkan persepsi untuk kebanggaan dan keagungan koloni, bergerak aktif sebagai peran pembantu yang diperhitungkan, bukan peran pembantu yang duduk apatis dengan segala persepsinya seperti benalu yang hidup dari jerih payah tanaman lain.
Lalu dimana posisimu, seorang pelopor yang membutuhkan para peran pembantu solid,  peran pembantu yang ikut menyokong seorang pelopor demi kebanggan koloni, atau hanya sebagai peran pembantu yang hanya menikmati tanpa memberi ukiran tetesan keringat untuk kebanggaan.
Kesampingkan persepsi demi kepentingan, kekuatan, kebesaran, pengembangan, dan keagungan koloni (berama), ini kesempatan pembuktian bukan kesempatan untuk memkasa.

Friday, October 16, 2009

Tugas Dasar KesLing FKM B/2008

Tugas Dengan Tema : "Permasalahan Kesehatan Lingkungan di Wilayah Anda"
Ketentuan Tugas       :
  1. Bentuk Paper, Berisi (BAB 1. Latar Belakang, BAB 2. Isi, BAB 3. Penutup).
  2. Daftar Pustaka Minimal 5 (bukan dari internet, boleh internet namun bukan dari situs tidak pasti ex: blog, melainkan situs dinas kesehatan atau instansi terkait)
  3. Dilampirkan Foto Kegiatan/Objek.
  4. Dikumpul saat kuis tanggal 6 November 2009 (komfirmasi ke kating -saya- supaya di data untuk dosen).
  5. (akan ada perbaikan kententuan -lupa bawa catatan-)